Ahliteknisi – Google secara resmi menarik smartphone Pixel 4a dari pasar Australia akibat masalah baterai yang signifikan. Meskipun dirilis pada tahun 2020, sebuah pembaruan perangkat lunak pada Januari 2025 justru memperburuk kinerja baterai perangkat ini.
Pembaruan yang awalnya dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas baterai malah menyebabkan daya tahan baterai Pixel 4a menurun drastis. Banyak pengguna melaporkan ponsel mereka sering mati meskipun baru saja diisi penuh. Selain itu, mereka mengalami penurunan kinerja pengisian daya dan ketidaksesuaian indikator level baterai.
Menanggapi keluhan ini, Google segera menarik pembaruan perangkat lunak tersebut dari situs resminya tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa Google menurunkan voltase maksimum baterai yang dipasok oleh vendor Lishen, dari 4,45 volt menjadi 3,95 volt.
Dampak Penurunan Voltase
Meskipun perubahan voltase ini tampak kecil, dampaknya sangat signifikan. Kapasitas pengisian daya berkurang hingga 56 persen, menyebabkan banyak perangkat mengalami mati daya hanya dalam hitungan menit setelah pengisian penuh.
Selain itu, indikator baterai dan kecepatan pengisian daya juga mengalami perubahan yang membingungkan pengguna. Kondisi ini memicu ketidakpuasan luas di kalangan pengguna, memaksa Google untuk segera mengambil tindakan.
Respon dari Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC)
Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) segera merespons dengan meluncurkan program “Project Safety Recall” pada 7 Maret 2025. Program ini bertujuan untuk menarik secara sukarela unit Pixel 4a yang dijual antara 1 Agustus 2020 hingga 30 September 2022.
ACCC mengungkapkan bahwa pembaruan firmware pada 8 Januari, yang seharusnya mengurangi risiko panas berlebih, justru mengakibatkan penurunan drastis performa baterai. Google sendiri tidak pernah menyebutkan risiko panas berlebih dalam pemberitahuannya tentang pembaruan tersebut.
Meskipun tidak semua pengguna Pixel 4a mengalami masalah ini, ACCC menyarankan pemilik perangkat untuk memeriksa apakah ponsel mereka telah menerima pembaruan bermasalah tersebut. Konsumen yang terdampak dapat mendaftar untuk mendapatkan kompensasi.
Kompensasi bagi Pengguna yang Terdampak
Bagi pengguna yang terdampak, Google menawarkan kompensasi berupa kode diskon Google Store senilai 100 dollar AS atau pembayaran langsung sebesar 50 dollar AS. Informasi lebih lanjut tentang program penarikan dan klaim kompensasi dapat ditemukan di situs web ACCC.
Namun, transparansi Google dalam menangani kasus ini masih dipertanyakan. Keengganan perusahaan untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai penyebab masalah dan solusi yang ditawarkan telah menimbulkan skeptisisme di kalangan konsumen.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi produsen smartphone mengenai pentingnya pengujian menyeluruh sebelum merilis pembaruan perangkat lunak yang dapat berdampak signifikan pada performa perangkat. Pengalaman Pixel 4a di Australia menunjukkan bahwa pembaruan yang dimaksudkan untuk perbaikan justru dapat menimbulkan masalah yang lebih besar.
Ke depan, diharapkan Google dapat meningkatkan transparansi dan komunikasi dengan konsumennya serta menerapkan pengujian yang lebih ketat untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi. Kepercayaan konsumen adalah aset berharga yang harus dijaga oleh setiap perusahaan teknologi.